Jumat, 26 April 2019

Kisah Sukses Pengusaha Pupuk

Ahmad Baihaqi adalah alumnus Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Dialah si pemilik kios. Meski masih 27 tahun, dia adalah ”bos” usaha pertanian beromzet puluhan juta rupiah per bulan tersebut.
Usaha pertanian itu tidak diperoleh dengan mudah. Awal lulus kuliah pada 2013, Baihaqi tidak ujug-ujug membuka usaha. Sebagaimana sarjana lain, dia melanglang buana mencari pekerjaan. Incarannya adalah perusahaan mentereng di bidang pertanian. Sebut saja PT Petrokimia Gersik, PT Pupuk Kaltim Indonesia, PT Pupuk Sriwijaya, dan PT Pupuk Kujang.
”Enam kali bolak-balik ke Jakarta cari kerja,” katanya. Selama hampir setahun, Baihaqi rela bolak-balik dari Gresik ke ibu kota demi memenuhi panggilan interview kerja. Sayang, tidak satu pun perusahaan memberikan kesempatan kepada mantan penerima beasiswa United Tractors tersebut.
Pada Desember 2013, sang ayah, Nachrowi, jatuh sakit. Baihaqi dan saudaranya harus bergantian menjaga sang ayah di rumah sakit. Semangat mencari kerja pun kendur. ”Bingung. Tidak bisa meninggalkan abah,” ujarnya. Sejak saat itu, Baihaqi mulai berpikir mendirikan usaha. Berbekal ilmu pertanian, dia memilih usaha di bidang tersebut. ”Sayang kalau ilmu selama kuliah tidak dipakai,” tuturnya.
Bermodal Rp 5 juta, Baihaqi berusaha membuat salah satu produk pupuk cair. Meski bukan produk terkenal, dia yakin bisa memasarkannya. Baihaqi berbisnis ala prajurit di medan tempur. Dia bergerilya ke berbagai kota di Jawa Timur. Mulai Pasuruan, Probolinggo, Malang, Jombang, Mojokerto, Lamongan, hingga Jember. Hampir semua kota di Jatim pernah dijelajahi.
Setiap pekan, Baihaqi berkeliling ke sejumlah kota. Tekadnya keras. Di punggungnya, selalu ada ransel hitam berisi satu jeriken kecil pupuk cair. Tujuan utamanya, menemui petani di daerah-daerah. Bagaimana hasilnya? Tidak sedikit petani yang menolak. Selain tergolong produk baru, pupuk cair Baihaqi dianggap kurang berkhasiat. ”Bahannya organik. Reaksinya lama. Tidak seperti pupuk kimia yang cepat bereaksi,” terangnya.
Penolakan para petani tidak menyurutkan semangatnya. Pemuda kelahiran 28 November 1990 itu berusaha memasarkan pupuknya melalui marketplace online. Baihaqi mengaku kalah jauh jika harus bersaing dengan perusahaan pupuk raksasa di Kota Pudak dalam pemasaran konvensional.
Nah, respons pasar online memberikan angin segar. Satu per satu pesanan pupuk berdatangan dari kota di luar Jawa. Mulai Medan, Samarinda, Bengkulu, hingga kota-kota di Nusa Tenggara Timur (NTT). ”Hasil order online lumayan,” ucapnya.
Pasar konvensional perlahan mengikuti. Beberapa pesanan dari luar kota mulai berdatangan. Salah satunya adalah petani Kabupaten Lamongan sebagai pasar andalannya. Baihaqi mulai membentuk jaringan. Mulai teman-teman alumni hingga rekan bisnis baru. Seiring dengan berjalannya waktu, jaringannya makin luas. ”Mulai buka toko kecil-kecilan di garasi rumah,” ungkapnya.
Di tengah perjalanan, muncul batu sandungan yang berujung pada masalah hukum. Saat itu, Baihaqi bersiap mengirim barang ke Kabupaten Lamongan. Oleh seorang sahabatnya, dia diminta memberikan nota kosong. Tanpa punya pikiran negatif, Baihaqi memberikannya. Tidak disangka, nota kosong tersebut berujung sial. ”Yang di-mark up bukan harga. Melainkan jenis dan item barang. Jadi, ada tambahan beberapa barang yang seharusnya tidak ada di nota,” paparnya.
Sejak saat itu, dia lebih berhati-hati. Sebab, kasus tersebut berdampak pula pada penjualan pupuk cair yang selama ini dirintis. Meski sempat goyah, dia tidak pesimistis. Pada 2015, dia mendirikan toko di sebelah rumah, Desa Menganti, Kecamatan Menganti.
Baihaqi mulai membuka pikiran. Pupuk organik bukan satu-satunya jalan untuk mengais rezeki. ”Dulu masih idealis. Sekarang mulai open minded ke produk lain. Kalau ada peluang, harus dimaksimalkan,” lanjutnya. Kepada konsumennya yang rata-rata adalah petani, Baihaqi ”hobi” memberikan edukasi. Ada beberapa konsumen yang segan karena hanya bertanya, tapi tidak beli. ”Sebenarnya tidak masalah,” jelasnya.
Menurut dia, background pendidikan maupun pengalaman organisasi cukup penting. Misi utamanya harus bisa mengedukasi masyarakat. Konsumen harus senang dan lebih puas. ”Jadi, tidak hanya jual produk, dapat uang, selesai,” terangnya.
Julaikah, petani jagung asal Domas, Kecamatan Menganti, mengaku kerap diberi pengarahan ketika memilih produk pertanian. Menurut dia, banyak ilmu baru yang diperoleh. ”Bisa dapat konsultasi gratis,” tuturnya.
Hingga kini, Baihaqi sering menerima order dari luar pulau. Baru dua tahun berjalan, omzet yang didapat dari kios miliknya mencapai Rp 80 juta per bulan. ”Kuncinya, harus mau bekerja keras dan siap berkompetisi,” pungkas Baihaqi.

Perlunya Jiwa Entrepreneurship Bagi Mahasiswa dan Lulusan Perguruan Tinggi

Dalam bahasa Indonesia, istilah Entrepreneurship diartikan kewirausahaan yang memiliki pengertian sedikit berbeda oleh para ahli. Meskipun demikian, masing-masing pendapat memiliki inti dari entrepreneurship, yaitu tentang kreativitas atau inovasi. Secara umum pengertian Entrepreneurship (Kewirausahaan) adalah proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Menurut Ciputra, entrepreneur handal asal Indonesia yang juga merupakan alumni Teknik Arsitektur ITB, tidak semua orang yang memiliki usaha sendiri dapat dikatakan seorang entrepreneur, seorang entrepreneur sudah pasti seorang pengusaha, sedangkan seorang pengusaha belum tentu dapat dikatakan entrepreneur. Ciri-ciri seorang entrepreneur diantaranya, ia merasakan peluang dan mengejar peluang yang ia rasa cocok dengan dirinya serta percaya bahwa keberhasilan pasti dapat dicapai. Seorang entrepreneur, bukan lah orang yang memilih usaha disemua bidang, namun memilih bidang usaha yang cocok dengan kemampuan dan minat yang dimiliki, lalu mempelajari, mengamati dari dekat, mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, lalu bergerak dengan pengetahuannya itu untuk membangun usaha.  
Seorang entrepreneur tidak mudah menyerah karena mereka yakin akan berhasil dengan bidang yang mereka pilih. Seorang entrepreneur juga merupakan orang yang bertindak melakukan inovasi serta berani mengambil risiko, baik risiko mental maupun risiko finansial. Jika seorang telah memenuhi ciri-ciri itu barulah dapat dikatakan sebagai entrepreneur. Seorang pengusaha belum tentu seorang entrepreneur karena bisa jadi ia meniru ide usaha yang sudah ada sehingga tidak melakukan inovasi, atau ia mendapat usaha yang sudah dibangun oleh keluarganya sehingga tidak memulai bisnis dengan visi yang berasal dari dirinya.
Jiwa entrepreneurship ini sangat penting kita miliki,beberapa alasan entrepreneurship penting bagi Indonesia diantaranya:
1. Jumlah lapangan pekerjaan yang minim karena tidak seimbangnya antara jobseeker dengan lapangan pekerjaan. Untuk mendapat pekerjaan tentunya akan lebih sulit. Dengan memulai entrepreneurship, maka akan menambah jumlah lapangan pekerjaan.
2. Mengurangi pengangguran, karena jumlah lapangan pekerjaan yang minim, maka tingkat pengangguran akan lebih tinggi, sehingga apabila kita berwirausaha, kita juga dapat membantu menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang yang masih mencari pekerjaan.
3. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, wirausaha memiliki kontribusi yang baik dalam meningkatkan taraf ekonomi seseorang.
4. Meningkatkan taraf ekonomi suatu wilayah, dengan kegiatan wirausaha yang stabil, akan memberikan nilai ekonomis pada masyarakat sekitar. Dengan adanya penyerapan tenaga kerja, maka penghasilan masyarakat bertambah. Akhirnya taraf ekonomi pemilik usaha dan tenaga kerja juga meningkat.
5. Stabilitas ekonomi Negara meningkat, entrepreneur yang kuat dan jumlah yang banyak dapat menjaga stabilitas ekonomi Negara. Dengan dukungan para entrepreneur yang menyediakan lapangan pekerjaan, taraf ekonomi dan penghasilan akan stabil meskipun Negara dilanda krisis keuangan.
6. Untuk mendukung pembangunan Indonesia menjadi Negara maju, karena negara maju harus punya minimal 2% dari warganya yang berwirausaha (Teori McClelland).

Sedangkan alasan pentingnya entrepreneurship bagi mahasiswa dan lulusan Perguruan Tinggi diantaranya:
1. Entrepreneurship penting bagi mahasiswa sebagai salah satu upaya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan adanya MEA, pendidikan di Negara kita dituntut untuk menghasilkan sumber daya yang mampu berkompetisi, sehingga mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang baik, tetapi juga kemampuan non-akademik untuk menunjang kemajuan bangsa dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa perlu membuat berbagai kegiatan yang bisa menopang MEA, diantaranya yaitu menciptakan inovasi dalam bentuk usaha, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara.
2. Untuk melatih softskill seperti belajar memanajemen waktu dengan baik antara waktu kuliah dan kegiatan usaha, berani berinovasi dan mengambil risiko.
  
Referensi:

Jumat, 19 April 2019

Curug Mariuk, Keindahan Tersembunyi dibalik Perbukitan Masigit Bogor


Bermula dari postingan Aurelie Moeremans di Instagram pribadinya yang memposting foto Curug dengan nama Curug Mariuk. Kesan pertama gue melihat postingan tersebut Wooww keren juga nih Curug, dan gue mikir pasti nih Curug jauh diluar kota, firasat awal gue di Sukabumi. Karena penasaran gua ngulik di google dan gue terkejut tenyata tempatnya di Bogor, tepatnya di Kecamatan Sukmakmur, Kabupaten Bogor. Dalam hati ini sih ga jauh dari Curug Hordeng, kebetulan gue pernah ke curug hordeng 3 tahun lalu. Tanpa pikir panjang gue langsung masukin nih Curug ke dalam list liburan gue.
Iseng gua chat temen di grup nanya kapan libur, kira-kira ada yg pas engga liburnya bareng. Singkat cerita akhirnya dapat tanggal 12 April 2019, kebetulan semua libur. Kami jalan berempat gue, Inge, Adit, dan Lutfi, perjalanan di mulai dari rumah Inge di Citayam pukul 09.15 menggunakan motor Adit dan Lutfi, dan gue nebeng dong hehehe. Kendaraan kami arahkan menuju Sentul lurus terus saja ke arah Babakan Madang, melewati Jungle Land, Hutan pinus Gunung Pancar, Curug Putri Kencana, dan Leuwi Hejo.
Setelah melewati Leuwi Hejo akan ada persimpangan ke kiri arah Citereup dan Jonggol, arah kanan ke Curug Hordeng. Langsung saja ambil arah kanan dan lurus terus dengan jalanan naik turun dan mulai sedikit rusak, yang bikin engga betah di motor. Kira-kira 15 menit dari persimpangan tadi kami bertemu persimpangan lagi dengan arahan lurus ke Curug Hordeng, ke kiri Curug Mariuk, menandakan perjalanan sudah hampir sampai. Kita berhenti sejenak disitu sambil istirahat dan foto-foto.


Persimpangan Jalan Menuju Curug Mariuk

Setelah istirahat sejenak, kita melanjutkan perjalanan kembali. Dari sini jalanan mulai tanah bebataun dan terus menanjak sampai parkiran, jadi kalau kesini bawa mobil hanya bisa sampai persimpangan tadi, dan gue sendiri engga rekomendasikan ke sini saat musim hujan. Kira-kira perjalanan 5 menit dari persimpangan tadi sampai di tempat parkir, di pintu masuk kita dikenai biaya 35rb 2 orang, 1 motor, dengan rincian 15rb/orang dan parkir 5rb. Kami sampai di pintu masuk pukul 11.10, ya perjalanan memakan waktu hampir 2 jam. Dan kebetulan banget waktu itu hanya kami berempat yang mengunjungi curug tersebut, gue langsung terpikir Wooww bakal jadi curug pribadi nih hehehe.

 Tempat Parkir

 Pemandangan dari Tempat Parkir


Lokasi Curug Ada di Dalam Perbukitan Tersebut

Tanpa berlama-lama kamipun langsung berjalan melalui jalan setapak naik turun dengan kontur tanah berbatu akan sangat licin bila hujan turun. Selama perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan yang benar-benar luar biasa khas perbukitan dengan view yang sangat indah. Berulang kali kami berhenti hanya untuk sekedar berfoto atau sambil istirahat minum, karena memang jalan menuju Curug cukup melelahkan dan memakan waktu. Sekitar 30 menit kami tracking akhirnya sampai juga di Curug Mariuk, dan tenyata benar-benar seperti postingan di Instagram. Curug ini benar-benar indah, airnya biru dan sangat jernih, dengan tinggi Curug kira-kira 6 meter, arus air juga sangat deras, dan airnya dingin sekali.

 Curug Mariuk

Buat kalian yang tidak pandai berenang jangan mencoba untuk bermain di kolamnya, karena kedalaman kolam mencapai 5 meter. Buat kalian yang suka adrenalin cobalah untuk melompat dari batu di sisi kanan Curug, rasakan adrenalin yang memuncak dengan melompat bebas dari ketinggian 3 meter dan kedalaman 5 meter, benar-benar akan sangat memuaskan, terlebih dengan kondisi Curug yang sedang sepi. Kamipun mulai bermain air, berenang, mengabadikan momen sepuasnya hehehe.



Dingin Banget Airnya

 Jangan Salfok ke Belakang ya


Berasa Curug Pribadi

 Segerrrr

Perempuan Sendiri


Pose Apa ini

 Selfie Dulu...Cekrek

Oh iya di Curug mariuk ini sudah terdapat warung-warung makanan dan minuman dan terdapat pula kamar mandi untuk ganti pakaian. Tapi apesnya waktu kami kesana warung tidak ada yang buka dan kamar mandipun terkunci, akhirnya kami harus berganti baju di kamar mandi yang terletak di parkiran.
Setelah puas bemain dan berfoto kamipun kembali pulang menuju parkiran, namun di tengah perjalanan kami menemui persimpangan, karena penasaran kami ikuti saja kemana arah persimpangan tersebut. Ternyata setelah ditelusuri kami menemukan curug-curug kecil dan Leuwi yang engga kalah indahnya dari Curug Mariuk. Alhasil kami basah-basahan lagi hehehe.

 Cuma Inge yang Engga mau Basah

 Aliran Air Dari Curug Mariuk Membentuk Curug Kecil


Pose di Batu

 Indahnya Ciptaan Tuhan

Setelah dirasa cukup lelah dan sudah mulai kedinginan akhirnya kami memutuskan untuk pulang, pukul 13.30 kami jalan pulang dengan sisa-sisa tenaga kami hehehe. Sungguh memuaskan rasanya, refreshing sejenak dari hiruk pikuk perkotaan, melihat hijau-hijau sejauh mata memandang, mensyukuri ciptaan Tuhan, dan tidak lupa bersyukur kepadaNya. Tidak lupa kami turut membawa pulang sampah yang kami hasilkan, jangan tersisa sedikitpun, alam wajib dijaga kelestariannya. Karena pada dasarnya, ketika kita mencintai alam, alampun akan mencintai kita, namun apabila kita berbuat kerusakan alampun akan berbalik marah pada kita, namun sayagnya bencana alam tidak mengenal siapa orang baik dan orang jahat, semua dilahap habis, maka dari itu jagalah alam jangan sampai dia marah. Sampai di parkiran sudah pukul 14.00, ganti pakaian dan istirahat sejenak, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan pulang.



Selfie Sebelum Pulang

Pose Dengan Background Perbukitan

Sekian cerita perjalanan gue ke Curug Mariuk, semoga bisa jadi referensi buat temen-temen yang ingin berpetualang di alam terbuka, dan engga jauh dari Jakarta, sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam daftar akhir pekan. Next mau kemana???

Tips Mengunjungi Curug Mariuk:
1. Siapkan fisik yang prima karena perjalanan yang cukup melelahkan.
2. Siapkan juga motor dalam keadaan fit, terutama bagian ban, karena jalan banyak yang berbatu.
3. Isi bensin sesampai di Sentul bila tinggal menyisakan setengah, karena bila sudah masuk desa Karang Tengah sudah tidak ada SPBU.
4. Bawa perbekalan yang cukup terutama air minum. Walaupun ada warung kemungkinan besar harganya cukup mahal.
5. Datang dari pagi agar bisa menikmati semua Curug dan Leuwi yang ada.
6. Siapkan uang kecil, karena sepanjang jalan akan ada sumbangan untuk perbaikan jalan.
7. Jangan malu tanya warga apabila kesulitan menemui lokasi, karena mengandalkan google maps tidak selalu dapat sinyal.