DETAIL FILM
Durasi :
109 menit
The Pursuit Of Happyness merupakan film dengan kisah nyata atau
biografi dari seorang
selesman yang berhasil menjadi pialang saham bernama
Christopher Gardner yang
menjadi Jutawan dan bekerja pada perusahaan stockbroker dipasar saham yang ada
di Amerika Serikat. Film ini
berlatar waktu tahun 1981. Disaat itu Chris memiliki seorang istri dan seorang
anak yang bernama Christopher Jarrett Medina Gardner Jr.
Pada awalnya Chris menghabiskan seluruh tabungan
keluarga untuk membeli franchise untuk menjual scanner tulang (Bone Density
Scanner) portable, bone density scanner tersebut memang mampu
menghasilkan gambar lebih baik dari X-ray, tetapi kebanyakan dokter yang
ditemui Chris beranggapan bahwa harganya terlalu mahal. Keluarga kecil ini mulai terpecah ketika mereka menyadari
bahwa mereka tak mampu membayar sewa rumah dan tagihan-tagihan yang semakin
menumpuk.
Keadaan diperparah oleh kebiasaan Chris yang
memarkir mobilnya sembarangan. Karena tak mampu membayar surat tilang, mobil
Chris akhirnya disita. Chris yang
saat itu menyadari banyak tagihan yang datang, iapun berusaha sangat keras
untuk menjual alat tersebut. Tetapi disaat itu juga sang istri semakin resah
terhadap kondisi ekonomi yang semakin tidak jelas. Puncaknya,
istrinyapun pergi meninggalkan Chris dan pergi ke New York City. Awalnya ia
hendak membawa serta Christopher, namun urung atas permintaan Chris
Disuatu hari ketika Chris melihat
seorang memakai ferrari dan menanyakan apa perkerjaannya, dia menjawab seorang
pialang saham. Setelah melihat orang tersebut Chris lalu mencari lowongan
pekerjaan sebagai pialang saham. Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah
perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta
magang terbaik. Akhirnya Chris melamar di perusahaan tersebut, tetapi
tidak pernah direspon oleh perusahaan itu.
Selanjutnya Chris melakukan sebuah
pendekatan terhadap petinggi perusahaan yang bernama Mr.Twistle, Chris yang
pantang menyerah tersebut mulai membuahkan hasil disaat Chris berpura-pura
menumpang di sebuah taksi yang dinaiki oleh Mr.Twistle. Jaman tersebut ialah
awal mulanya permainan rubik dipopulerkan, banyak sekali yang bermain itu.
Selama perjalanan itu Mr.Twistle memainkan rubik dan masih belum bisa
memecahkan permainan itu. Chris yang pernah hampir menyelesaikan rubik milik
anaknya itupun mencoba menarik perhatian Mr.Twistle yaitu dengan memecahkan
rubik tersebut, setengah perjalanan yang sangat panjang itupun membuahkan hasil
yaitu Chris berhasil membuktikan ia bisa memecahkan permainan itu dan membuat
Mr.Twistle terkagum. Selanjutnya Chris dihubungi oleh pihak perusahaan
untuk melakukan interview. Sehari sebelum interview disaat Chris sedang
mengecat rumahnya, Chris didatangi oleh 2 orang polisi untuk menagih biaya
tilang untuk mobilnya dan membawa Chris ke kantor polisi. Di kantor polisi Chris
harus ditahan selama 12 jam karena ia tak sanggup untuk membayar denda tilang
yang sudah berhari-hari. Keesokan harinya disaat interview Chris yang belum sempat
untuk mandi akhirnya memberanikan diri untuk berpenampilan apa adanya. Dengan
kepercayaan diri saat nama Chris dipanggil ia sempat ragu untuk berdiri tetapi
kesempatan tidak akan dua kali ia berdiri dan menuju ruang interview. Didalam
ruangan para petinggi sempat meragukan sosok Chris, kemudian disaat Chris
berbicara dengan membawa suasana yang baik para petinggi itu melihat sosok yang
bagus didalam Chris, sebagai pembelaan Mr.Twistle yang sering bertemu dengan
Chris mengatakan bahwa penampilan Chris ini tidak biasanya. Selesai Interview,
Chris didatangi oleh Mr.Twistle untuk memberi selamat atas interview yang luar
biasa itu dan akan memberi Chris pemberitahuan untuk selanjutnya.
Chris
yang sedang ditagih hutang oleh pemilik rumah itu memberikan waktu seminggu
untuk membayar atau tidak pindah ketempat lain. Disaat itu ia harus menjual
satu alat kedokteran itu untuk bertahan hidup. Alat tersebut terjual satu dan
membuat Chris harus mencari tempat yang murah untuk tinggal. Disaat pelatihan
yang sudah dimulai Chris sangat berjuang dengan kerasnya untuk berhasil masuk
menjadi karyawan dengan bertahan hidup. Selama pelatihan, Chris tidak dibayar,
dan mulai kehabisan uang. Chris yang kemudian di usir secara paksa oleh pemilik
motel pun kebingungan karna tak tahu lagi tempat untuk ditinggali. Pergi ke
stasiun kereta bawah tanah yang tak tahu tujuannya membuat Chris berserta
anaknya bermalam di toilet umum. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, namun
kemudian ia memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena
keterbatasan tempat, mereka harus mengantri untuk mendapatkan kamar. Kadang
mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur diluar. Kemiskinan dan
ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas
dengan giat dan mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.
The Pursuit of happyness adalah
salah satu film yang layak anda tonton. Banyak pelajaran hidup yang dapat
diambil didalamnya. Menceritakan bagaimana sebuah kerja keras dan devotion
seorang ayah terhadap anaknya membawa kebahagiaan. Kita
tidak tahu betapa mewahnya sebuah pertolongan bila kita tidak pernah kesulitan.
Dan betapa indahnya kebahagiaan, bila tidak pernah merasakan penderitaan. Salah
satu pelajaran hidup yang priceless.
Mungkin
yang perlu kita pertanyakan dari kisah tersebut adalah bagaimana kita
mengartikan sebuah kebahagiaan. Bukan hasil pencapaiannya, namun prosesnya.
Karena Seorang milyuner seperti Gardner sekalipun pernah membuat keluarganya
kelaparan. Pernah mengalami derita yang tak terbayangkan. Sangat beda dari
film-film yang selalu berisi anak seorang kaya yang kemudian menjadi lebih kaya
lagi kemudian hidup bahagia. Ini adalah cerita nyata yang juga dialami oleh
ratusan juta orang di muka bumi.
Di akhir cerita, Chris berhasil
menjadi peserta terbaik dan diterima bekerja di sana. Beberapa tahun kemudian,
ia mendirikan perusahaan pialang sendiri, Gardner Rich. Pada tahun 2006, ia
menjual sebagian kecil sahamnya dan berhasil mendapatkan jutaan dolar dari
penjualan itu.
SUMBER: